Virus adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari komputer. Sebenarnya
virus adalah sebuah software yang biasanya adalah sebuah file tunggal. File
(virus) tersebut berjalan pada komputer
sebagaimana software dijalankan. Akan tetapi code script di dalam file tersebut
di eksekusi dan menghasilkan sebuah output yang biasanya mengganggu pengguna
komputer . Inilah hal yang membedakan antara sebuah file biasa dan file yang
mengandung virus. Oleh karena penyebutannya dalam istilah komputer, virus
termasuk malware yang bisa di artikan program jahat.
Sebenarnya untuk apa virus di buat? Jawabannya tergantung pada tujuan pembuatnya. Kebanyakan virus di buat hanya untuk kepuasan pembuatnya untuk mengganggu komputer seseorang maupun luas. Tetapi ada juga virus yang dibuat khusus untuk tujuan intelejen yaitu berhubungan dengan sabotase data - data sensitif. Contohnya yang masih hangat adalah Stuxnet. Malware yang men-infeksi fasilitas nuklir Iran ini disinyalir adalah virus buatan Amerika - Israel yang di tujukan untuk mengganggu riset nuklir Iran karena diduga Iran sedang membuat sebuah senjata nuklir.
Sebenarnya untuk apa virus di buat? Jawabannya tergantung pada tujuan pembuatnya. Kebanyakan virus di buat hanya untuk kepuasan pembuatnya untuk mengganggu komputer seseorang maupun luas. Tetapi ada juga virus yang dibuat khusus untuk tujuan intelejen yaitu berhubungan dengan sabotase data - data sensitif. Contohnya yang masih hangat adalah Stuxnet. Malware yang men-infeksi fasilitas nuklir Iran ini disinyalir adalah virus buatan Amerika - Israel yang di tujukan untuk mengganggu riset nuklir Iran karena diduga Iran sedang membuat sebuah senjata nuklir.
Untuk mencegah ataupun menangani serangan dari virus maka di buatlah
antivirus, baik itu lokal maupun global. Antivirus di desain untuk mengenali
setiap byte per byte isi dari dalam file yang dianggap virus. Sebelumnya,
pembuat antivirus terlebih dahulu mempunyai data dari virus tersebut yang
dikenal dengan ceksum. Ceksum memiliki kesamaan jenis seperti DNA. Yaitu
informasi vital dalam sebuah file. Ceksum tersebut adalah deretan angka atau
huruf yang merupakan hasil ringkasan informasi dari sebuah file. Salah satu
ceksum yang sering di gunakan yaitu MD5 dan CRC. Hasil dari ceksum tersebut
dikumpulkan dalam sebuah database ceksum yang nantinya akan menjadi sebuah
database virus. Proses pengenalan sebuah file atau proses scanning dalam
antivirus akan mengganggap sebuah virus terhadap file tersebut jika saat file
tersebut di terjemahkan menjadi sebuah kode ceksum dan cocok dengan apa yang
ada dalam database atau pun memiliki kesamaan sifat dengan ceksum yang
dimiliki. Pembacaan file dengan mencari kesamaan sifat biasa disebut dengan
metode Heuristic.
Bagi orang awam, mendapati virus yang ber efek mengubah folder menjadi
shortcut atau folder ter-hidden dengan sendirinya sudah kewalahan setengah mati
mengingat data tersebut sangatlah penting. Disini lah para pembuat antivirus
melihatnya sebagai ladang bisnis yang sangat menjanjikan. Sudah banyak bahkan
tak terhitung lagi jumlah antivirus yang sudah di luncurkan ke internet, baik
itu buatan personal maupun perusahaan. Berikut penulis mengambil contoh AVG dan
AVIRA untuk antivirus luar negeri, dan PCMAV dan SMADAV untuk antivirus lokal.
Selain sebagai software gratis alias free, semua antivirus tersebut (kecuali
PCMAV) menawarkan fitur upgrade menuju paid license dengan menawarkan fitur
tambahan dan dapat membasmi virus yang ganas yang pada fitur free tidak
memiliki kemampuan tersebut.
Disinilah proses kejanggalan yang ditemukan dan banyak juga banyak diperbincangkan
di dunia maya. Akankah si pembuat antivirus membuat sebuah virus yang hanya
bisa dijinakan oleh antivirus buatannya sendiri? Ini merupakan sesuatu strategi
bisnis yang memang sangat menguntungkan. Dengan begitu, pengguna yang tak mau
ambil pusing langsung membeli lisensinya dan mengamankan komputernya. Penulis
tak langsung menyatakan Iya atau Tidak. Bila di jawab ini akan menjadi dilema.
Bila kita menjawab Ya, ini pasti menyinggung para membuat antivirus. Namun bila
di jawab tidak, juga tak mungkin karena sudah banyak orang yang ditangkap
karena virus buatannya berdampak sangat besar dengan cakupan global dan orang
tersebut kedapatan seorang pegawai sebuah perusahaan antivirus ternama.
Penulis tak sepenuhnya menyalahkan kepada para pengembang antivirus yang
sekaligus mengembangkan virusnya juga. Tapi alangkah lebih baiknya bila
pengembang memfokuskan kepada perkembangan virus dan membasminya dari pada
menjadikan antivirusnya terkenal dengan cara melumpuhkan virus ganas yang
diciptakan oleh dirinya sendiri. Hal ini tak memiliki kepuasan dan sama sekali
tidak menguji kemampuan pengembang dalam melumpuhkan virus sebenarnya.
(3/9/2012)
<
bagus
BalasHapusnaon tur?
BalasHapus